Galang Andre Hanusa
Sabtu, 31 Desember 2016
MAKALAH BOTANI FARMASI
MAKALAH BOTANI FARMASI
TANAMAN Abrus Precatorius L
(SAGA RAMBAT)
DISUSUN
OLEH :
GALANG
ANDRE HANUSA
SRI
AYU HARTATI
UUS
YULIANA PUTRI
I
A FARMASI (REGULER)
UNIVERSITAS
AL-GHIFARI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN
FARMASI
BANDUNG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
yang begitu besar kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu
apapun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani Farmasi tentang
tanaman obat tradisional, yaitu tanaman Saga (Abrus Precatorius L).
Karena
keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, maka dalam pembuatan makalah
ini kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi terutama
dari media internet dan beberapa sumber lainnya. Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Sebagai
manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
dari pembaca guna perbaikan di masa mendatang.
Bandung,
22 November 2015
Penyusun,
Kelompok III
DAFTAR
ISI
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1
Latar Belakang 1
1.2
Rumusan Masalah 1
BAB II KERANGKA
TEORI 2
BAB III
PEMBAHASAN 4
3.1
Taksonomi Tanaman 4
3.1.1 Nama
Tanaman 4
3.1.2 Klasifikasi
Tumbuhan 4
3.2
Morfologi dan Anatomi
Tumbuhan 4
3.3
Kandungan Metabolit
Sekunder 5
3.4
Kegunaan Tanaman secara
Empiris 5
3.5
Uji Aktivitas Tanaman secara
Farmakologi 6
BAB IV PENUTUP 8
4.1
Kesimpulan 8
4.2
Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Abrus
Precatorius L merupakan tanaman obat dari
keluarga Fabaceae (Leguminosae). Daun, batang dan akar terasa manis karena adanya
glycyrrhizin. Bunga banyak dan muncul dalam axila daun sepanjang batang.
Buahnya seperti kacang polong dengan panjang sekitar 3 cm. Tanaman ini umumnya
dikenal sebagai India liquorices. Varietas yang paling umum yakni bijinya
mengkilap, cerah merah. Sebagian besar kasus keracunan akibat mengonsumsi
(secara tidak sengaja atau sengaja) bijinya yang merah menarik. Namun, ada
varietas lain dari tanaman ini yang menghasilkan biji berwarna yang berbeda, misalnya
hitam dengan white spot, dan putih dengan bercak hitam.
Ada beberapa nama lain pada
tanamana Abrus
Precatorius L, di daerah Minangkabau menyebutnya
dengan sebutan saga ketek dan saga buncik, di daerah Ambon menyebutnya dengan
sebutan ailalu pacar, di daerah Gayo menyebutnya dengan sebutan seugeu, di daerah
Bali menyebutnya dengan sebutan piling-piling, di derah Gorontalo menyebutnya
dengan sebutan walipopo, di daerah Jawa Barat menyebutnya dengan sebutan saga
leutik atau saga areuy, di daerah Aceh menyebutnya dengan thaga, di daerah Jawa
menyebutnya dengan sebutan saga telik atau manis, dan di Indonesia sendiri
menyebutkan dengan sebutan saga.
1.2
Rumusan
Masalah
a.
Taksonomi tanaman.
b.
Morfologi dan anatomi tanaman.
c.
Kandungan metabolit tanaman.
d.
Kegunaan tanaman secara empiris.
e.
Uji aktivitas tanaman secara
farmakologi.
BAB
II
KERANGKA
TEORI
Tanaman obat tradisional berperan penting dalam penemuan obat
baru yang digunakan dalam kedokteran modern. Pada tanaman Abrus precatorius. L, seluruh bagian tanamannya memiliki berbagai
khasiat obat yang dikonfirmasi melalui tinjauan literatur. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ekstrak tanaman yang memiliki aktivitas antimikroba.
Penelitian ini melibatkan pemisahan skrining fitokimia dan identifikasi
senyawa. Ekstrak tanaman menjadi sasaran untuk menguji aktivitas antimikroba
dengan metode difusi disk. Penapisan fitokimia ekstrak tanaman menunjukkan kehadiran
alkaloid, glikosida, flavonoid, fenol dan senyawa fitokimia selain kegiatan
antimikroba.
Saga rambat adalah tanaman herbal dari keluarga Fabaceae
(Leguminosae) atau kacang-kacangan.
Spesies tanaman ini telah ditemukan untuk menampilkan berbagai
macam kegiatan biokimia. Benih digunakan sebagai
tapal di vagina dalam pengobatan
Ayurvedic dan Unani
sebagai aborsi dan
juga dilaporkan dimiliki antidiare, antifertilitas, antispasmodic, antiyeast, antidiabetes, embrio beracun, aktivitas
mitogenik, protease (HIV) penghambatan, antigonadotropin, agglutinin aktivitas, antibakteri,
antioksidan, efek anticataractic dan teratogenik.
Saga
rambat (Abrus Precatoris) termasuk
jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat pada
inang yang membelit-belit kearah kiri. Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur
serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga menyerupai daun tamarindus indica dengan
bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis (biasa disebut Saga Manis). Saga
mempunyai buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam
mengkilat dan licin. Biji Saga mengandung zat racun yang disebut abrin,
sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan. Sedang bunganya berwarna
ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam dukungan tandan bunga. Tumbuhan
ini banyak tumbuh secara liar di hutan-hutan, ladang-ladang atau sengaja
dipelihara di pekarangan. Saga dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran
rendah sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.
Saga rambat merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara
dan sekarang dapat ditemukan di daerah subtropis di dunia. Abrus, yang berarti indah atau anggun, digunakan untuk menggambarkan penampilan benih. Benih ditemukan dalam berbagai warna seperti hitam, oranye, dan paling sering merah dengan penampilan mengkilap dengan pita hitam di ujung yang melekat pada tanaman. Benih yang digunakan dalam berbagai perhiasan, pernak-pernik, dan ornamen. Abrus sendiri dikenal dengan berbagai nama yang mencakup rosario kacang, manik-manik doa, dan jequirity kacang. Precare (dari mana nama spesies berasal) yang berarti untuk berdoa, referensi umum digunakan dalam rosario.
dan sekarang dapat ditemukan di daerah subtropis di dunia. Abrus, yang berarti indah atau anggun, digunakan untuk menggambarkan penampilan benih. Benih ditemukan dalam berbagai warna seperti hitam, oranye, dan paling sering merah dengan penampilan mengkilap dengan pita hitam di ujung yang melekat pada tanaman. Benih yang digunakan dalam berbagai perhiasan, pernak-pernik, dan ornamen. Abrus sendiri dikenal dengan berbagai nama yang mencakup rosario kacang, manik-manik doa, dan jequirity kacang. Precare (dari mana nama spesies berasal) yang berarti untuk berdoa, referensi umum digunakan dalam rosario.
Pohon saga memiliki habitus berupa perdu merambat,
membelit dengan panjang 6-9 m. Batang bulat, berkayu, percabangan simpodial,
bila masih muda warnanya hijau dan setelah tua berwarna hijau kecoklatan. Daun
majemuk, berselang-seling, menyirip ganjil, anak daun 8-18 pasang, bentuk daun
bulat telur, ujung meruncing dan pangkalnya bulat, tepi daun rata dengan
panjang 6-25 mm dan lebar 3-8 mm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berbentuk
tandan, bagian bawah berkelamin dua, bagian atas hanya terdiri dari bunga
jantan, kelopak bunga bergerigi pendek, berbulu, berwarna hijau, benang sari
menyatu pada tabung, panjang tangkai sari ±1 cm, berwarna putih, warna kepala
sari kuning, tajuk bunga bersayap, berkuku pendek, lebar ±1 cm, pangkal bunga
berlekatan pada tabung sari, berwarna ungu muda hingga kemerah-merahan. Buah
polong, panjangnya 2-5 cm, jumlah buah 3-6 buah dan berwarna hijau. Bentuk biji
bulat telur, keras, panjangnya 6-7 mm dan tebalnya 4-5 mm, warnanya merah
bernoda hitam. Akar tunggang dan berwarna coklat.
Tanaman saga merupakan tanaman yang memiliki banyak
manfaat. Namun, khasiat dari tanaman saga belum dimanfaatkan secara optimal.
Minimnya pemanfaatan tanaman saga disebabkan oleh pengetahuan masyarakat yang
masih minim. Baik akar, daun, biji, dan batang tanaman saga memiliki kandungan
yang berkhasiat untuk kesehatan. Beberapa kandungan yang berada pada tanaman
saga adalah protein, vitamin A, B1, B6, C, kalsium, oksalat, saponin,
flavonoid, polifenol, tannin, dan alkaloid.
Tanaman
ini bisa digunakan sebagai pereda batuk bayi, mengatasi batuk kering, memacu
sekresi mukrosa, mengeluarkan dahak dan melegakan tenggorokan. Daun saga juga
dapat digunakan untuk menyejukkan kulit dan selaput lender pada tenggorokan.
Seain itu, bagian tanaman saga juga dapat digunkan untuk mengobati amandel,
radang mata, sariawan, penyakit jantung, hipertensi, dan mengobati sakit
dalam.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Taksonomi
Tanaman
3.1.1 Nama Tanaman
Abrus
Precatorius L mempunyai beberapa nama daerah, yaitu saga (Indonesia), saga telik/manis (Jawa), thaga (Aceh), saga areuy, saga leutik (Sunda), walipopo (Gorontalo), piling-piling (Bali), seugeu (Gayo), ailalu pacar (Ambon), saga buncik atau saga ketek
(Minangkabau), kaca (Bugis).
3.1.2
Klasifikasi
Tumbuhan
a.
Divisi :
Spermatophyta
b.
Sub divisi : Angiosperrnae
c.
Kelas :
Dicotyledonae
d.
Bangsa : Resales
e.
Suku : Leguminosae
f.
Marga : Abrus
g.
Jenis : Abrus precatorius Linn
3.2
Morfologi
dan
Anatomi Tumbuhan
1. Habitus
Pohon saga memiliki
habitus berupa perdu merambat, membelit dengan panjang 6-9 m.
2. Batang
Batang bulat, berkayu,
percabangan simpodial, bila masih muda warnanya hijau dan setelah tua berwarna
hijau kecoklatan.
3. Daun
Daun majemuk,
berselang-seling, menyirip ganjil, anak daun 8-18 pasang, bentuk daun bulat
telur, ujung meruncing dan pangkalnya bulat, tepi daun rata dengan panjang 6-25
mm dan lebar 3-8 mm, berwarna hijau.
4. Bunga
Bunga majemuk, berbentuk tandan, bagian bawah
berkelamin dua, bagian atas hanya terdiri dari bunga jantan, kelopak bunga
bergerigi pendek, berbulu, berwarna hijau, benang sari menyatu pada tabung,
panjang tangkai sari ±1 cm, berwarna putih, warna kepala sari kuning, tajuk
bunga bersayap, berkuku pendek, lebar ±1 cm, pangkal bunga berlekatan pada
tabung sari, berwarna ungu muda hingga kemerah-merahan.
5. Buah
Buah polong, panjangnya
2-5 cm, jumlah buah 3-6 buah dan berwarna hijau.
6. Biji
Bentuk biji bulat
telur, keras, panjangnya 6-7 mm dan tebalnya 4-5 mm, warnanya merah bernoda
hitam.
7. Akar
Akar tunggang dan
berwarna coklat.
3.3
Kandungan
Metabolit Sekunder
Daun maupun akar
mengandung protein, vitamin A,B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin,
flisirizinat, polygalacturomic acid dan pentosan. Daun, batang dan biji : saponin dan flavonoid.
Batang : polifenol. Biji : tannin. Akar : alkaloid, saponin dan
polifenol, luteolin, Isoorientin, L-Abrine, Precatorin I, II, III,
Abruquinone D, E, F, Abrussaponin I, II.
3.4
Kegunaan
Tanaman secara Empiris
Empiris yang
berarti berasal dari pengalaman, sehingga kegunaan secara empiris yaitu
kegunaan suatu tanaman berdasarkan hasil dari penggunaan daun saga sebagai
khasiat obat. Daunnya berkhasiat sebagai obat sariawan, obat batuk dan radang tenggorokan serta mengobati radang mata. Selain itu, daun dari
tumbuhan ini dapat digunakan untuk mengobati jantung yang berdebar dan
berkeringat dingin, mengobati penyakit hipertensi, meredakan panas dalam,
dan mengatasi bronkitis serta membuat rambut menjadi sehat.
Berikut
adalah cara pembuatan ramuannya.
a.
Mengobati radang mata
Radang mata adalah
suatu kondisi dimana infeksi yang mengelilingi bola mata yang dapat menyebabkan terganggunya
penglihatan anda. Cobalah
obati dengan daun saga untuk kesehatan dengan cara menghaluskan segengam daun
saga yang di rebus dengan 2 gelas air. Setelah itu jadikan obat tetes mata dari uap air hasil rebusan daun
saga.
b.
Mengobati sariawan
Sariawan memang sering muncul ketika anda kekurangan vitamin C.
Maka obati saja dengan daun saga yang
dijemur lalu kunyah hingga halus dan air yang dihasilkan dikumurkan ke seluruh mulut hingga sariawan yang
ada akan terobati. Jangan lupa setelah sembuh anda harus mengkonsumsi
buah yang mengandung vitamin C agar sariawan yang di mulut tidak akan
tumbuh kembali.
c.
Mengobati jantung yang berdebar dan
berkeringat dingin
Jantung yang berdebar
dengan kencang dan munculnya keringat digin akan membuat anda tidak nyaman.
Maka obati dengan rebusan daun saga yang dicampur dengan daun sembung sebanyak 8-10 gram dan kencur sebanyak 5
gram dengan tambahan air sebanyak 400 ml. Setelah siap, minum airnya hingga habis maka akan
mengobati jantung berdebar anda.
d.
Mengobati penyakit hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa juga diatasi
dengan ramuan daun
saga yang dipadukan dengan daun kaki kuda, daun selamagi, buah wuluh putih, dan
keji beling yang di rebus secara bersamaan dengan tambahan air sebanyak 4 gelas hingga menjadi dua gelas. Lalu
minum hasil rebusan air yang
telah di saring.
e.
Mengobati panas dalam
Kekurangan vitamin C,
suka memakan makanan yang pedas dan berlemak adalah pemicu terjadinya panas dalam. Yang
menyebabkan sistem pencernaan anda menjadi panas. Oleh sebab itu obati dengan rebusan daun saga sebanyak 5 tangkai dengan tambahan air
sebanyak 2
gelas hingga mendidih sehingga menyisakan
air 1/2
gelas dan jika sudah siap,
minum air yang sudah di saring terlebih dahulu.
f.
Mengobati bronkitis
Bronkitis adalah suatu
penyakit yang menganggu sistem pernafasan. Cara pengobatannya dengan merebus 15 lembar
daun saga yang masih bagus dan juga segar yang di cuci dengan bersih dengan
tambahan air sebanyak 2 gelas hingga mendidih dan menyisakan 1 gelas air. Dan
minum air hasil rebusan setelah di saring terlebih dahulu.
g.
Membuat rambut sehat
Penggunaan
daun saga dan bijinya yang
dijadikan pasta lalu gunakan sebagai masker rambut yang
didiamkan selama satu jam setelah itu cuci bersih dengan shampo. Ulangi cara
tersebut hingga membuat rambut anda bagus dan sehat alami.
3.5
Uji
aktifitas tanaman secara farmakologi
a.
Aktivitas
anthelmintik
Ekstrak air biji kering yang dihasilkan aktivitas lemah di
Caenorhabditis elegans, LC50 15,8 mg/ml. Aktivitas antidiare Fraksi
kromatografi biji kering, diberikan intragastrik pada tikus dengan dosis 10,0
mg/kg, aktif vs minyak jarak-diinduksi diare.
b.
Aktivitas
antispasmodic
Fraksi kromatografi (sebagian kecil filtrasi gel dari
methanol-air (1:1) ekstrak) dari benih, pada konsentrasi 0,2 mg/ml, aktif pada
uterus tikus vs PGE-2-, ACh-, oxytocin- dan kontraksi epinefrin yang diinduksi.
c.
Kegiatan antiyeast
Biji kering pada
konsentrasi 1,0% akan aktif pada Cryptococcus neoformans.
d.
Kegiatan
hemagglutinin
Ekstrak air biji aktif
pada sel-sel darah merah semut
(leafcutter), kerbau, kucing, ayam, anjing, bebek, kelinci
percobaan, kuda, manusia dewasa
(golongan darah A, B, dan O), domba, tikus,
merpati, kelinci, tikus, dan sapi; lemah aktif pada sapi dan domba
betina dan tidak aktif pada kambing.
e.
Aktivitas mitogenik
Ekstrak air biji
segar, pada kultur sel pada konsentrasi
2,0 mikroliter/ml, tidak aktif pada limfosit manusia.
f.
Aktivitas stimulan
otot polos
Fraksi kromatografi
(gel filtrasi 4-9 dari metanol-air (1:1)
ekstrak biji, pada konsentrasi 0,2 mg/ml, adalah aktif di marmot ileum; konsentrasi 0,5 mg/ml,
adalah
aktif di perut tikus. minyak bibit, pada konsentrasi 1,8 mcg/ml, aktif pada ileum marmut.
aktif di perut tikus. minyak bibit, pada konsentrasi 1,8 mcg/ml, aktif pada ileum marmut.
g.
Aktivitas teratogenik
Ekstrak air biji
kering, diberikan intragastrik untuk tikus hamil pada dosis 125,0 mg/kg, aktif.
h.
Aktivitas antimikroba
Sebuah aktivitas
antimikroba ekstrak biji Abrus precatorius adalah diuji oleh penelitian in vitro dalam metode difusi agar terhadap baik sepuluh spesies bakteri. Ekstrak metanol
dipamerkan antibakteri aktivitas
terhadap hampir semua mikroorganisme bakteri.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Tanaman daun saga (Abrus precatorius L) merupakan tanaman
obat dari keluarga Febeceae yang memiliki memiliki
habitus berupa perdu merambat; batangnya bulat, berkayu, percabangan simpodial;
daunnya majemuk, berselang-seling, menyirip ganjil; bunganya majemuk berbentuk
tandan; buahnya berupa polong; bentuk biji bulat telur dan berakar tunggang.
Daunnya
berkhasiat sebagai obat sariawan, obat
batuk dan radang tenggorokan serta
mengobati radang mata. Selain itu, daun dari tumbuhan ini dapat
digunakan untuk mengobati jantung yang berdebar dan berkeringat dingin,
mengobati penyakit hipertensi, meredakan panas dalam, dan mengatasi
bronkitis serta membuat rambut menjadi sehat. Uji aktifitas tanaman secara
farmakologi, yaitu aktivitas anthelmintik, aktivitas antispasmodic, kegiatan
antiyeast, kegiatan hemagglutinin, aktivitas
mitogenik, aktivitas stimulan otot polos, aktivitas
teratogenik, dan aktivitas antimikroba.
4.2
Saran
Dengan
adanya makalah ini, para pembaca diharapkan dapat memahami tentang tumbuhan
obat khususnya daun saga beserta pemanfaatannya. Sebagai mahasiswa yang inovatif
haruslah memahami bagaimana menggunakan dan memanfatkan suatu tumbuhan obat
dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan pengobatannya.
DAFTAR PUSATAKA
[1] Hussain
A. Zair, Kumaresan S., Asian Journal of
Plant Science and Research, 2014, 4(5):10-14
[2] P. Meena Prabha, International Journal of Pharmaceutical and
Medicinal Research, 2015, 3(2):195-200
[3] Bobbarala Varaprasad, International Journal of PharmTech Research, 2009, 1(4)
[4] Shourie Abhilasha,
Kalra Kuntal, International Journal of
Pharma and Bio Sciences, 2013 Jan; 4(1):(P)91-101
[5] Gupta Sumeet, Indo American Journal of Pharmaceutical Research, 2013.
Langganan:
Postingan (Atom)