ISKEMIA DAN PENGOBATANNYA
DEFINISI
Iskemia adalah ketidakcukupan
suplai darah ke jaringan atau organ tubuh yang timbul karena adanya permasalahan
pada pembuluh darah. Iskemia terjadi oleh karena obstruksi, kompresi, ruptur
karena trauma dan vasokonstriksi. Kondisi ini menyebabkan jaringan atau organ
mengalami defisiensi nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk proses
metabolisme sel sekaligus menjaganya tetap hidup, jika tidak segera ditangani
dapat terjadi kematian sel-sel.
PENYEBAB
ISKEMIA
1)
Aterosklerosis, yaitu penebalan, berkurangnya
fleksibilitas, atau mengerasnya dinding pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan
lumen pembuluh darah makin sempit.
2)
Oklusi, yaitu tertutupnya pembuluh darah.
Penggumpalan (trombus) yang terjadi di dalam pembuluh darah dapat lepas dan mengikuti
aliran darah, kemudian menyebabkan sumbatan (emboli).
3)
Trauma atau perlukaan. Penekanan, pergesaran, atau
perobekan yang ditimbulkan dari kejadian trauma dapat menyebabkan penutupan
total atau sebagian dari pembuluh darah.
4)
Aneurisma, yaitu pelebaran pembuluh darah abnormal
yang terjadi pada dinding pembuluh darah dan bersifat lokal.
GEJALA ISKEMIA
1)
Iskemia pada jantung : nyeri dada, serangan jantung.
2)
Iskemia
pada usus : mual, sakit
perut, diare, dehidrasi, mengeluarkan tinja berwarna merah terkadang disertai
darah.
3)
Iskemia pada otak : pusing, linglung, pandangan
mengabur, kehilangan koordinasi tubuh atau kesulitan berbicara maupun memahami
perkataan orang lain.
4)
Iskemia pada tungkai : kelumpuhan, kram pada salah satu area
tungkai, dingin, nyeri yang tidak kunjung hilang pada jari, kaki, atau tungkai,
dan perubahan warna tungkai.
FAKTOR RESIKO
q Kebiasaan
merokok
Kandungan
zat pada rokok seperti tar, nikotin dan karbon monoksida dapat menyebabkan
penurunan kadar oksigen ke jantung, peningkatan tekanan darah, peningkatan
penggumpalan darah dan denyut nadi, penurunan kadar kolestrol HDL serta
menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah coroner.
q Hipertensi
Peingkatan
tekanan darah sistolik (130-139 mmHg) dan diastolic (85-89 mmHg) akan
meningkatkan pembesaran pembuluh darah sebesar dua kali dan akan meningkatkan
kejadian arterosklerotik.
q Tingginya
kadar kolesterol total dan kolesterol-LDL serum, rendahnya kadar kolesterol-
HDL serum
q Diabetes
Melitus.
Orang
yang menderita diabetes mellitus akan mengalami kerusakan pembuluh darah karena
adanya penebalan membrane basalis dari kapiler dan pembuluh darah arteri
koroneria sehingga menyebabkan penyempitan aliran darah ke jantung. Disamping itu
orang dengan diabetes mellitus mengalami degenerasi jaringan yang cepat dan
terjadi disfungsi dari endotel.
q Genetik
dan jenis kelamin
Pria
lebih beresiko daripada wanita. Sebelum menopause, HDL akan lebih tinggi
sedangkan LDLnya lebih rendah dibanding pria. Namun setelah menopause, yang akan
terjadi adalah sebaliknya (LDL yang meningkat)
q Usia
Faktor
risiko pencetus : obesitas sentral dan aktifitas fisik yang rendah.
Pada
penderita obesitas, beban kerja jantung akan meningkat karena adanya penumpukan
lemak dibagian sentral tubuh.
Kurangnya
aktivitas fisik menyebabkan aliran darah di pembuluh darah kolateral dan arteri
koronaria berkurang sehingga aliran darah ke jantung berkurang.
PATOFISIOLOGI
PENGOBATAN
1)
Pemberian obat Antikoagulan
Contoh
obatnya : Warfarin, untuk mencegah fibrasi axial.
2)
Aktivator Plasminogen
Tujuan
pemberian activator ini untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh
darah melalui enzim plasmin yang mencerna fibrin.
3)
Antiplatelet (antitrombotik)
Contoh
obatnya : Aspirin, untuk mencegah pembentukan tromboksan atau meningkatkan
konsentrasi prostasiklin serta untuk membangun kembali keseimbangan yang tepat
antara 2 zat sehingga mencegah adesi dan agregasi trombosit.
4)
Pemberian Neuroprotektan
Tujuan
pemberian neuroprotektan adalah untuk memulihkan jaringan umum, untuk
menurunkan aktivitas metabolism dan kebutuhan oksigen sel-sel neuron sehingga
neuron terlindungi dari kerusakan lebih lanjut karena cedera sel sel neuron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar