Kamis, 29 Desember 2016

BELAJAR PATOLOGI


ISKEMIA DAN PENGOBATANNYA

DEFINISI
Iskemia adalah ketidakcukupan suplai darah ke jaringan atau organ tubuh yang timbul karena adanya permasalahan pada pembuluh darah. Iskemia terjadi oleh karena obstruksi, kompresi, ruptur karena trauma dan vasokonstriksi. Kondisi ini menyebabkan jaringan atau organ mengalami defisiensi nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk proses metabolisme sel sekaligus menjaganya tetap hidup, jika tidak segera ditangani dapat terjadi kematian sel-sel.

PENYEBAB ISKEMIA
1)        Aterosklerosis, yaitu penebalan, berkurangnya fleksibilitas, atau mengerasnya dinding pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan lumen pembuluh darah makin sempit.
2)        Oklusi, yaitu tertutupnya pembuluh darah. Penggumpalan (trombus) yang terjadi di dalam pembuluh darah dapat lepas dan mengikuti aliran darah, kemudian menyebabkan sumbatan (emboli).
3)        Trauma atau perlukaan. Penekanan, pergesaran, atau perobekan yang ditimbulkan dari kejadian trauma dapat menyebabkan penutupan total atau sebagian dari pembuluh darah.
4)        Aneurisma, yaitu pelebaran pembuluh darah abnormal yang terjadi pada dinding pembuluh darah dan bersifat lokal.

GEJALA ISKEMIA
1)        Iskemia pada jantung       : nyeri dada, serangan jantung.
2)        Iskemia  pada usus           : mual, sakit perut, diare, dehidrasi, mengeluarkan tinja berwarna merah terkadang disertai darah.
3)        Iskemia pada otak            : pusing, linglung, pandangan mengabur, kehilangan koordinasi tubuh atau kesulitan berbicara maupun memahami perkataan orang lain.
4)        Iskemia pada tungkai       : kelumpuhan, kram pada salah satu area tungkai, dingin, nyeri yang tidak kunjung hilang pada jari, kaki, atau tungkai, dan perubahan warna tungkai.

FAKTOR RESIKO
q  Kebiasaan merokok
Kandungan zat pada rokok seperti tar, nikotin dan karbon monoksida dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen ke jantung, peningkatan tekanan darah, peningkatan penggumpalan darah dan denyut nadi, penurunan kadar kolestrol HDL serta menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah coroner.
q  Hipertensi
Peingkatan tekanan darah sistolik (130-139 mmHg) dan diastolic (85-89 mmHg) akan meningkatkan pembesaran pembuluh darah sebesar dua kali dan akan meningkatkan kejadian arterosklerotik.
q  Tingginya kadar kolesterol total dan kolesterol-LDL serum, rendahnya kadar kolesterol- HDL serum
q  Diabetes Melitus.
Orang yang menderita diabetes mellitus akan mengalami kerusakan pembuluh darah karena adanya penebalan membrane basalis dari kapiler dan pembuluh darah arteri koroneria sehingga menyebabkan penyempitan aliran darah ke jantung. Disamping itu orang dengan diabetes mellitus mengalami degenerasi jaringan yang cepat dan terjadi disfungsi dari endotel.
q  Genetik dan jenis kelamin
Pria lebih beresiko daripada wanita. Sebelum menopause, HDL akan lebih tinggi sedangkan LDLnya lebih rendah dibanding pria. Namun setelah menopause, yang akan terjadi adalah sebaliknya (LDL yang meningkat)
q  Usia
Faktor risiko pencetus : obesitas sentral dan aktifitas fisik yang rendah.
Pada penderita obesitas, beban kerja jantung akan meningkat karena adanya penumpukan lemak dibagian sentral tubuh.
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan aliran darah di pembuluh darah kolateral dan arteri koronaria berkurang sehingga aliran darah ke jantung berkurang.

PATOFISIOLOGI

PENGOBATAN
1)        Pemberian obat Antikoagulan
Contoh obatnya : Warfarin, untuk mencegah fibrasi axial.
2)        Aktivator Plasminogen
Tujuan pemberian activator ini untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah melalui enzim plasmin yang mencerna fibrin.
3)        Antiplatelet (antitrombotik)
Contoh obatnya : Aspirin, untuk mencegah pembentukan tromboksan atau meningkatkan konsentrasi prostasiklin serta untuk membangun kembali keseimbangan yang tepat antara 2 zat sehingga mencegah adesi dan agregasi trombosit.
4)        Pemberian Neuroprotektan
Tujuan pemberian neuroprotektan adalah untuk memulihkan jaringan umum, untuk menurunkan aktivitas metabolism dan kebutuhan oksigen sel-sel neuron sehingga neuron terlindungi dari kerusakan lebih lanjut karena cedera sel sel neuron.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar